ALASAN MENGAPA SEBUAH NEGARA TIDAK MENCETAK UANG SEBANYAK BANYAKNYA
Kalau pemerintah bisa mencetak uang, kenapa gak mencetak uang sebanyak-banyaknya aja, terus uangnya di bagikan ke orang miskin, menurut data dari badan pusat statistik, angka kemiskinan di Indonesia itu ada diangka 9.22% di akhir tahun 2019 lalu.
Artinya, ada sekitar 25 juta masyarakat Indonesia yang gak
mampu buat memenuhi kebutuhan dasarnya dan berada dibawah garis kemiskinan
Pernah kepikiran gak sih kenapa ya pemerintah itu gak
mencetak uang yang banyak aja, terus uangnya di bagi-bagi kemasyarakat yang
kurang mampu, supaya seluruh masyarakat Indonesia itu bisa hidup dengan layak.
Apa sih akibatnya kalau bank Indonesia mencetak uang terus
di bagi-bagi ke rakyat
Ada contoh kasus nyata dalam sejarah, cerita tersebut
terjadi di negara hungaria setelah perang dunia pertama, hungaria itu adalah
salah satu negara yang kalah saat perang dunia pertama, sebagai negara yang
baru aja kalah perang
Kondisi ekonominya itu lumpuh, dan anggaran negaranya juga
devisit, dalam kondisi tersebut hungaria itu butuh uang buat nutupin kekurangan
anggarannya sekaligus buat menggerakkan ekonomi negaranya
Kemudian hungaria mencetak uang dengan banyak dan uangnya
itu di salurkan ke bank, perusahaan, juga kemasyarakat
Dulu, mata uang hungaria itu adalah kronen, sebelum perang
dunia pertama 1 dollar amerika setara dengan 5 kronen, terus gimana setelah
hungaria mencetak banyak uang , sekitar 10 tahun kemudian tepatnya tahun 1924 1
dollar amerika setara dengan 70.000 kronen
Kebayang gak sih, Cuma dalam waktu 10 tahun nilai tukar
kronen terhadap dollar melemah sekitar 1.400.000%
Supaya kamu lebih gampang membayangkan, saya akan coba
menganalogikan kelemahan kronen ini dengan rupiah, kalau nilai tukur rupiah
terhadap dollar di tahun 2010 adalah 9000 rupiah, maka sepuluh tahun kemudian
di tahun 2020 1 dollar amerika itu setara dengan 126.000.000 rupiah
Dan semua itu di akibatkan karena pemerintah mencetak banyak
uang untuk menutupi kekurangan anggarannya
Kebijakan itu bahkan terus di berlakukan setelah perang dunia
kedua, setelah perang dunia kedua, lagi-lagi hungaria bikin kebijakan buat
mencetak uang, kali ini mata uang mereka itu udah berubah jadi pengo, uang yang
di cetak itu lagi-lagi di salurkan ke bank, perusahaan bahkan dibagikan ke
masyarakatnya.
Saat itu pemerintah hungaria benar-benar membanjiri
masyarakat dengan uang, tujuannya supaya ekonomi bisa bangkit lagi setelah
perang dunia kedua, apa akibatnya?
Terjadilah sebuah petaka, yaitu tingkat inflasi yang
tertinggi dalam sejarah, bayangin deh, sebuah barang yang harganya 375 pengo di
September 1945 naik jadi 72.000 pengo di januari 1946, terus naik lagi jadi
450.000 pengo di bulan februari, kemudian naik lagi menjadi 1.800.000 pengo di
maret 1946, terus naik lagi menjadi 1.000.000.000.000.000.000.000 pengo dan
akhirnya jadi 1.000.000.000.000.000.000.000.000 di juli 1946.
Kebayang ga sih, barang yang harganya 375 pengo naik jadi
1.000.000.000.000.000.000.000.000 pengo dalam waktu singkat, saat puncaknya nih
inflasi di hungaria itu mencapai 150.000% dalam satu hari, Ibaratnya gini, hari
ini indomie itu sebungkus Rp2500 besok harganya naik menjadi Rp3.750.000.
saat itu para pekerja sampai harus nego gaji mereka setiap
hari karena nilai uang yang mereka terima itu selalu tergerus inflasi setiap
harinya, nah itu salah satu contoh di abad 20 tentang negara yang mencetak uang
yang dibagikan ke masyarakatnya.
Ada juga contoh lain ya gak kalah menarik di abad 14 tentang
kisah seorang raja terkaya dalam sejarah, ada seorang raja bernama mansa musa
dari kekaisaran mali di afrika barat tahun 1300an, raja musa itu tercatat
sebagai salah satu tokoh paling kaya dalam sejarah dan punya 3 tambang emas
besar
Pada tahun 1324 raja musa pergi naik haji nih, barengan sama
70.000 rombongannya, raja musa bawa banyak banget harta termasuk 20 ton emas,
sepanjang jalan raja musa memberi emas keorang-orang miskin di kota-kota besar
yang dia lewat
Seperti cairo, mekah dan madinah, nah karena jaman dulu
perjalanan naik haji itu bisa berbulan-bulan, raja musa terus bagi-bagi emas ke
orang-orang di sepanjang perjalanannya, Cuma dalam waktu singkat
Ada banyak banget emas dari afrika yang mengalir ketimur
tengah, sampai semua orang jadi punya emas, karena semua orang mendadak punya
emas menyebabkan nilai emas jadi turun drastis sampai jadi gak berharga lagi
Nilai tukar emas itu
turun drastis dan gak balik ke nilai tukar sebelumnya sampai sekitar satu dekade,
harga barang-barang jadi naik, daya beli masyarakat menurun dan membuat kacau
kondisi ekonomi pada jazirah arab dan sebagian afrika pada masa itu.
Nah dari kasus hungaria dan raja musa kita bisa sama-sama
belajar dari sejarah, bahwa niat baik itu belum tentu berujung pada kebaikan,
niatnya sih emang baik untuk mencetak uang dan membagikannya keorang-orang yang
kekurangan
Tapi niat baik aja gak cukup, tanpa pengetahuan ekonomi yang
benar, mencetak uang sebanyak-banyaknya dan membagikannya kemasyarakat itu bisa
membawa bencana ekonomi yang besar
Nah setelah 2 contoh tadi saya mau jelasin secara teknis
kenapa sih mencetak uang sebanyak-banyaknya itu malah bikin ekonomi semakin
kacau.
Ketika pemerintah mencetak banyak banget uang terus uangnya
di bagikan ke masyarakat berarti uang yang beredar dimasyakarat jadi bertambah
signifikan, nah ketika masyarakat punya uang, daya beli masyarakat jadi naik dan
tentunya masyarakat lebih konsumtif
Akhirnya permintaan barang dan jasa bakalan naik
gila-gilaan, sementara jumlah ketersedian barang dan jasa ya segitu-gitu aja
dan apa yang terjadi, mumpung barang dagangan lagi laku keras semua orang mampu
beli tapi ketersedian terbatas, ya ujung-ujungnya pedagang bakalan menaikkan
harga.
Fenomena kenaikan harga ini kalau dalam ekonomi dikenal
dengan nama inflasi, kondisinya lebih mudah dibayangkan kita melihat kenaikan
harga menjelang hari raya lebaran, menjelang lebaran masyarakat itukan punya
lebih banyak uang karena dapat THR masyarakat jadi lebih mampu buat membeli
barang dan jasa dan menjadi lebih
konsumtif juga
Hasilnya harga barang terutama bahan makanan dan pakaian
naik karena pegadang naikin harga barang jualan dagangannya, kita bisa lihat
fenomena ini dari kenaikan tingkat inflasi setiap tahun yang selau memuncak
pada bulan puasa sampai lebaran
Hal yang sama akan terjadi juga kalau pemerintah mencetak
banyak banget uang terus uangnya di bagi-bagikan kemasyarakat, coba kamu
bayangin deh THR aja bisa bikin angka inflasi naik, itu Cuma extra gaji dalam
satu bulan aja buat sebgian masyarakat
Apalagi kalau pemerintah mencetak uang sebanyak-banyaknya
terus uangnya di bagikan kemasyarakat, kenaikan harga itu bisa-bisa ga
terbendung dan mata uang kita akan semakin gak bernilai lagi
Meskipun banyak uang secara nominal tapi nilai uang semakin
turun harga barang dan jasa juga naiknya fantastis, maka dari itu dalam
mencetak uang pemerintah dan bank Indonesia itu gak bisa asal-asalan mencetak
uang gitu aja
Belum ada Komentar untuk "ALASAN MENGAPA SEBUAH NEGARA TIDAK MENCETAK UANG SEBANYAK BANYAKNYA "
Posting Komentar