HINDARI KEBIASAAN BURUK INI DEMI KEBAIKAN FINANSIAL MU

Menurut sebuah studi di amerika serikat ternyata nyaris 1/3 orang yang menang lotre hingga jutaan dollar tetap bangkrut dan kembali miskin, salah satu alasan utamanya karena mereka gagal mengatur uang dengan baik

Mereka terus mengeluarkan uang yang banyak tanpa pikir panjang kecuali punya uang tak terbatas, lama kelamaan uangnya habis dan karena sudah terbiasa hidup mewah bahkan ketika sudah tak punya uang malah hutang dan tidak mampu lagi membayar jerataan hutang

Bergantung pada satu sumber pendapatan

Kebanyakan orang pasti masuk kategori ini dan memang wajar, karena dari kecil kita selalu diajarkan sekolah yang rajin dan begitu lulus sekolah atau lulus kuliah cari pekerjaan yang bagus, jarang ada keluarga atau lingkungan yang mengajarkan kita bawha punya satu pekerjaan itu merupakan resiko finansial

Resiko finansialnya paling tidak ada dua

Pertama, yang paling sering terjadi adalah kehilangan pekerjaan, contohnya kalau kita kena PHK otamatis seluruh pendapatan rutin kita menghilang

Kedua, yang penting tapi jarang terpikirkan oleh kita, bila kita tidak punya arus pendapatan yang banyak akan lebih sulit mencapai kebebasan finansial

Kunci sukses seperti para milyader  salah satunya adalah punya banyak sumber pendapatan, sumber uangnya tidak hanya dari pendapatan utama, biasanya mereka masih punya penghasilan tambahan dari hasil investasi atau dari sebuah bisnis

Jadi kebiasaan yang positif adalah tidak hanya menabung tapi mengelola uang tabungan supaya jadi aset, dan kuncinya adalah disiplin terus selama puluhan tahun

Mungkin pertanyaanya adalah gimana cara punya pendapatan yang lebih dari satu kamu bisa mulai dengan cari kerja sampingan seperti freelance, mulai berinvestasi atau mulai punya bisnis sendiri meskipun kecil-kecilan

Kuncinya adalah mulai dulu aja, kemudian gigih dan disiplin kalau gagal jangan langsung menyerah, dan yang terakhir harus sabar

Bergaul di lingkungan negatif

Ada pepatah mengatakan “tunjukkan temanmu dan saya akan tunjukkan masa depanmu”

Maksud dari pepatah itu adalah bahwa teman-teman dan orang di sekitar kita punya peranan yang besar terhadap perkembangan diri kita baik itu positif maupun negatif, hal ini bukan pepatah semata, karena memang ada studi yang mengatakan bahwa lingkungan punya pengaruh yang besar terhadap diri kita

Coba kamu perhatikan, apakah orang di sekeliling kamu baik keluarga maupun teman-teman punya pengaruh negatif untuk kamu, apakah teman-teman kamu support saat kamu ingin mencoba hal baru, contohnya kamu punya ide bisnis atau kamu mau lebih berhemat

Atau malah mereka sering meremehkan usaha kamu, justru bilang “kayaknya kamu gak mampu deh” dan secara umum selalu menyampaikan pendapat yang negatif dan apakah teman-teman kamu bisa diajak diskusi hal-hal produktif dan positif

Seperti ide-ide baru atau solusi masalah pekerjaan kamu atau mereka punya banyak waktu untuk menjelek-jelekkan pekerjaan mereka dan fokus di hal yang negatif

Bila teman-teman kita terus menyebarkan energy yang negative dan kita tetap memilih menghabiskan waktu bersama mereka jangan aneh bila tanpa sadar kita akan masuk ke kebiasaan yang negatif juga

Energy negatif ini contohnya mencakup hidup boros dan gampang mengeluarkan uang, kita bisa ikut terpengaruh dengan gaya hidup yang seperti itu juga, sebaliknya bila teman-teman kita punya mindset yang positif kita pun akan ikut jadi lebih positif

Terlalu suka kenyamanan

Kamu sadar gak bahwa sebenarnya sejumlah hal yang harganya lebih mahal adalah karena mereka menawarkan kenyamanan, contohnya dari pada sesak-sesakan di bus lebih nyaman naik taxi, malas nyuci baju sendiri mending ke laundry, dari pada masak dirumah mending beli makan di luar

Kenyaman ini memang sesekali kita butuhkan misalnya kalau kita lagi buru-buru dan tidak punya waktu untuk melakukan sesuatu sendiri maka yang kita beli adalah kecepatan dan kenyamanannya, tapi kalau menjadi kebiasaan kenyamanan ini adalah biaya yang mahal

Intinya kita harus pintar mengatur uang hingga kita sadar diri bahwa ada hal yang sebaiknya tidak kita beli karena alasan kenyamanan.

Kebiasaan belanja impulsif

Siapa disini yang gampang banget tergoda untuk belanja , pas liat ada barang diskonan cepat banget mengambil keputusan untuk beli tanpa terlalu banyak mikir, pas harganya bagus, barangnya ok, duit masih ada, beli deh

Menurut  studi, kegiatan belanja itu bisa mengaktifkan serotonin di otak kita yang membuat kita menjadi lebih bahagia, jadi wajar kalau  beberapa orang masuk kehobi belanja, karena membuat moodnya jadi lebih bagus, apalagi kalau mereka lagi down.

Tapi kalau kita keterusan belanja impulsif, kita kehilangan uang yang seharusnya bisa untuk hal yang lebih produtif seperti menabung atau investasi, apalagi biasa barang yang kita beli bukan barang yang kita butuhkan

Beli barang di luar kemampuan

Sistem kredit atau hutang membuat kita jadi gampang untuk membeli barang di luar kemampuan kita, contohnya gaji 5 juta rupiah tapi beli handphone dengan harga 10 juta rupiah, gaji 10 juta rupiah tapi beli mobil yang harganya 200 juta rupiah.

Kita merasa mampu karena untuk bayar cicilan perbulannya kita memang mampu, tapi apakah bijaksana berhutang untuk membeli barang yang harganya di luar kemampuan, mungkin jawabannya tidak

Tapi ini berbeda ya kalau kita berbicara tentang utang untuk membeli asset, atau beli dengan sistem cicilan supaya cash flow lebih baik Yang dimaksud disini adalah kamu beli barang dengan harga mahal tapi punya uang pas-pasan, ujung-ujungnya utang dan tiap bulan pusing buat bayar utangnya

Menurut ahli finansial jumlah cicilan bulanan yang sehat itu maksimal 36% dari gaji bulanan, bila kita mencicil lebih dari itu besar resikonya bisa gagal bayar dan malah bisa jatuh terlilit hutang.

Terkadang kita akan memaksa sambil memberikan janji Ke diri sendiri “kalau beli janji deh selama 6 bulan kedepan akan lebih berhemat demi barang ini” ya bagus kalau berhasil tapi kemungkinan gagalnya malah lebih besar

Kalau kamu yakin bisa hemat, mending kamu mulai berhemat dulu hingga cukup tabungannya untuk melakukan pembelian  jangan kebalikannya, masalahnya tu kita gampang memaafkan diri sendiri saat gagal berhemat

Beli liabilitas bukan asset

Menurut Robert kiyosaki orang kaya itu membeli asset, orang miskin belinya liabilitas, contoh liabilitas itu adalah barang konsumtif seperti handphone, motor, mobil yang setiap tahun harganya semakin turun, sedangkan asset itu contohnya, rumah, tanah atau apapun yang menghasilkan uang dan nilainya naik terus tiap tahunnya.

Barang konsumtif itu memberikan kebahagian sementara, tapi tidak untuk jangka panjang, kalau asset justru sebaliknya kita mengeluarkan uang untuk sesuatu yanag kita tidak langsung rasakan manfaatnya tapi dalam jangka panjang akan membuat finansial kita jadi lebih baik

Kalau kita hanya membeli barang yang di kategori liabilitas maka finansial kita akan susah naik kelas, coba pelajari lebih lanjut apa sih yang namanya asset dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik

Bayar hutang dengan hutang

Kamu punya hutang nih, tenggat waktunya udah mau habis tetapi kamu tidak punya uang untuk melunasi karena kamu hutang terlalu banyak dan diluar kemampuan kamu untuk beli barang yang tidak kamu butuhkan

Dalam keadaan terpuruk kamu punya ide brilian untuk membayar hutang kamu yaitu denga berhutang dengan solusi ini kamu punya lebih banyak waktu untuk membayar hutang, tapi tanpa kamu sadari ini bukanlah solusi, ini malah mendatangkan masalah baru buat kamu

Di saat terlilit hutang, yang berpengaruh bukan hanya dompet kita tapi juga mental kita karena kita akan terus di hantui oleh penagih hutang, kita malah jadi tidak produktif dan tidak tenang saat bekerja, sebagai aturan dasar  jangan pernah meminjam uang yang cicilannya lebih besar dari 36% dari pendapatan bulanan kita

Lebih dari itu, kita tidak mampu melunasinya dan kalau berhutang kamu hanya boleh kalau kamu benar-benar darurat sekali untuk kebutuhan penting, buka kebutuhan konsumtif

Tidak perduli/malas mengurus uang

Ada lho orang yang dengar kata uang atau finansial aja udah marah atau mereka tidak pernah di biasakan tentang personal finance, untuk orang-orang seperti ini mereka tidak punya bayangan, “emang kalau ngomongin duit apa sih yang dibahas, yang penting udah kerja, ada duit buat makan”

kalau kita udah malas mendiskusikan soal keuangan, artinya kita tidak punya control terhadap kondisi keuangan kita, untuk memastikan kondisi finansial kita baik maka harus di lakukan checkup secara berkala ibaratnya seperti kesehatan tubuh kita.

Walaupun terkadang kenyataan menyakitkan kita harus jujur dan paham bagaimana kondisi finansial kita saat ini apakah sehat atau sedang sakit-sakitan kondisi yang terburuk adalah kita tidak tau kalau ternyata kita sudah lebih besar pasak dari pada tiang dan kalau hutangnya terus menumpuk

Inilah salah satu alasan kenapa beberapa orang masuk ke jeratan hutang, bila kita mencari tau untuk melihat kondisi keuangan kita artinya kita ingin mengambil kendali dan semoga kalau keadaannya lagi buruk kita siap untuk melakukan perubahan sehingga kondisi finansial kita menjadi lebih baik

Apalagi kalau kita punya target finansial, sehingga tetap semangat dalam mengatur keuangan kita,  

 

 

 

 

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "HINDARI KEBIASAAN BURUK INI DEMI KEBAIKAN FINANSIAL MU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel